Dapat dibayangkan apabila sebuah kota ditinggalkan oleh penduduknya selama bertahun-tahun, pasti suasananya akan berubah menjadi mencekam. Bangunan-bangunan yang masih berdiri pun hancur berantakan. Namun sisa-sisa kehidupan masih terasa, sebab banyak barang yang ditinggalkan.
Lantas bagaimana seandainya kota tersebut akhirnya dihuni oleh keluarga hantu? Apakah masih ada orang yang berani untuk datang ke sana? Kota apa saja yang kini jadi tempat yang seram? Simak penjelasan 5 kota seram dan berhantu berikut ini.
1. Craco, Italia
Akibat kondisi pertanian yang buruk, bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, serta peperangan, sehingga menyebabkan mereka bermigrasi secara massal. Dan di antara tahun 1959 dan 1972, kota ini kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Kemudian pada 1963 sisa penduduk dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera. Kota yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya.
2. Kolmanskop, Namibia
Setelah perang dunia pertama, jual beli berlian terhenti. Inilah awal kehancuran. Sepanjang 1950 kota itu mulai ditinggalkan, bangunan kokoh roboh, kebun yang cantik dan jalanan yang rapi pun terkubur dibawah pasir. Jendela dan pintu berderit-derit pada setiap engselnya, kaca-kaca jendela pecah seperti menunjukan kehancuran pada hamparan pasir yang menjulang. Sebuah kota mati baru telah dilahirkan. Namun disana masih tampak sepasang bangunan yang berdiri dan juga terdapat gedung seperti sebuah teater yang masih dalam kondisi sangat baik. Sisanya, rumah-rumah hancur digerus pasir dan menjadi deretan rumah hantu.
3. Fatehpur Sikri, India
4. Oradour Sul Glane, Perancis
5. Pripyat, Ukraina
Pripyat didirikan pada tahun 1970 sebagai tempat tinggal bagi karyawan PLTN Chernobyl. Kota ini diresmikan pada tahun 1979, tetapi ditinggalkan penghuninya pada tahun 1986 pasca bencana Chernobyl. Pada masanya, Pripyat merupakan kota nuklir kesembilan di Uni Soviet dan memiliki populasi kira-kira 50.000 jiwa sebelum terjadi bencana. Stasiun Yanov (bagian dari jalur kereta api Chernigov-Ovruch) terletak kurang dari 1 kilometer dari pusat kota. Selain itu, kota itu juga dilintasi aliran Sungai Pripyat yang dapat dilayari. Daerah ini mati sejak terjadinya bencana nuklir Chernobyl yang menelan hingga 50 ribu jiwa. Pasca kejadian tersebut, lokasi ini jadi seperti museum, yang merupakan bagian dari sejarah Soviet. Apartement yang belum sempat ditempati, kolam renang, rumah sakit, dan banyak bangunan yang lain, hancur.
Isi bangunan tersebut pun dibiarkan tetap di dalamnya. Arsip-arsip, televisi, mainan anak-anak, meubel, barang berharga, pakaian dan lain-lain, semua milik keluarga-keluarga pada umumnya. Penduduk yang berkunjung ke sana hanya diperbolehkan mengambil dokumen penting, buku, dan pakaian yang tidak terkontaminasi nuklir. Akan tetapi sejak abad ke 21, justru tak lagi ada barang yang tersisa. Semua habis dibawa para penjarah. Akibatnya bangunan tak lagi terawat, atap-atap bocor, bagian dalam bangunan pun tergenang air di musim hujan. Kota ini pun benar-benar menjadi kota mati. Ada pohon yang tumbuh di atap rumah, atau di dalam rumah.
Lantas bagaimana seandainya kota tersebut akhirnya dihuni oleh keluarga hantu? Apakah masih ada orang yang berani untuk datang ke sana? Kota apa saja yang kini jadi tempat yang seram? Simak penjelasan 5 kota seram dan berhantu berikut ini.
1. Craco, Italia
Craco, Italia
Terletak didaerah Basilicata dan provinsi Matera sekitar 25 mil dari teluk Taranto. Kota pertengahan ini mempunyai area yang khas dengan dipenuhi bukit yang berombak-ombak dan hamparan pertanian gandum serta tanaman pertanian lainnya. Pada 1060 silam kepemilikan lahan Craco dipegang oleh uskup Arnaldo, pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan yang berjalan lama dengan gereja membawa pengaruh besar pada seluruh penduduk. Di tahun 1891 populasi penduduk di sana diperkirakan lebih dari 2000 orang. Mereka banyak mendapat masalah sosial dan kemiskinan, yang membuat mereka putus asa. Sekitar 1892 dan 1922, burang lebih 1300 orang pun pindah ke Amerika Utara. Akibat kondisi pertanian yang buruk, bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, serta peperangan, sehingga menyebabkan mereka bermigrasi secara massal. Dan di antara tahun 1959 dan 1972, kota ini kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Kemudian pada 1963 sisa penduduk dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera. Kota yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya.
2. Kolmanskop, Namibia
Joachim Huber, via Wikimedia Commons
Di sebelah selatan Namibia, beberapa kilometer dari pelabuhan Luderitz terdapatlah kota bernama Kolmanskop. Pada 1908 Luderitz yang demam berlian, menuju ke padang pasir Namib bersama pasukannya untuk mendapatkan kekayaan dengan mudah. Dalam waktu dua tahun terciptalah sebuah kota megah, lengkap dengan kasino, sekolah, rumah sakit, juga dengan bangunan tempat tinggal yang eksklusif, yang berdiri di lahan yang dulunya tandus dan merupakan padang pasir.Setelah perang dunia pertama, jual beli berlian terhenti. Inilah awal kehancuran. Sepanjang 1950 kota itu mulai ditinggalkan, bangunan kokoh roboh, kebun yang cantik dan jalanan yang rapi pun terkubur dibawah pasir. Jendela dan pintu berderit-derit pada setiap engselnya, kaca-kaca jendela pecah seperti menunjukan kehancuran pada hamparan pasir yang menjulang. Sebuah kota mati baru telah dilahirkan. Namun disana masih tampak sepasang bangunan yang berdiri dan juga terdapat gedung seperti sebuah teater yang masih dalam kondisi sangat baik. Sisanya, rumah-rumah hancur digerus pasir dan menjadi deretan rumah hantu.
3. Fatehpur Sikri, India
Fatehpur Sikri
Fatehpur Sikri merupakan sebuah kota yang sudah ada sejak abad ke-16. Kota ini menjadi ibukota Kekaisaran Mugha dan terlihat sangat elok. Namun rupanya, ternyata kota cantik ini tak memiliki akses air! Namun apa daya, kota ini hanya bertahan selama 10 tahun saja. Semenjak saat itulah penduduk mulai meninggalkan kota tersebut dan hingga kini menjadi kota mati tanpa penduduk. Fatehpur Sikri telah menjadi kota mati selama 500 tahun lebih!4. Oradour Sul Glane, Perancis
By User:Dna-Dennis (Karya sendiri), via Wikimedia Commons
Ini adalah kota dan komune di departemen Haute-Vienne di Perancis. Perkampungan Oradour Sul Glane di Perancis kondisinya sangat mengerikan. Selama perang dunia II, 642 penduduk dibantai oleh tentara Jerman sebagai pembalasan atas perlakuan Prancis pada saat itu. Jerman yang kala itu hanya berniat menyerang daerah di dekat Oradour Sul Glane, akhirnya menyerang perkampungan kecil itu juga. Menurut pengakuan beberapa saksi, penduduk pria dimasukkan dalam gudang ditembaki kakinya hingga akhirnya mati perlahan. Wanita dan anak-anak yang dimasukan dalam gereja, dan akhirnya semua mati tertembak saat berusaha keluar dari dalam sana. Kampung tersebut benar-benar dihancurkan tentara Jerman waktu itu.5. Pripyat, Ukraina
By Justin Stahlman from Montréal, Canada (The famous ferris wheel in Pripyat), via Wikimedia Commons
Pripyat merupakan satu diantara kota mati yang terletak di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Oblast Kiev, Ukraina bagian utara, tidak jauh dari perbatasan dengan Belarus. Dulunya, kota ini memiliki status khusus sebagai kota yang berada di bawah pengawasan langsung Oblast Kiev walaupun sebenarnya masih dalam cakupan wilayah Raion Ivankiv. Kota ini juga diawasi oleh Kementerian Keadaan Darurat Ukraina sebagai bagian dari wilayah yang terletak dalam zona alienasi.Pripyat didirikan pada tahun 1970 sebagai tempat tinggal bagi karyawan PLTN Chernobyl. Kota ini diresmikan pada tahun 1979, tetapi ditinggalkan penghuninya pada tahun 1986 pasca bencana Chernobyl. Pada masanya, Pripyat merupakan kota nuklir kesembilan di Uni Soviet dan memiliki populasi kira-kira 50.000 jiwa sebelum terjadi bencana. Stasiun Yanov (bagian dari jalur kereta api Chernigov-Ovruch) terletak kurang dari 1 kilometer dari pusat kota. Selain itu, kota itu juga dilintasi aliran Sungai Pripyat yang dapat dilayari. Daerah ini mati sejak terjadinya bencana nuklir Chernobyl yang menelan hingga 50 ribu jiwa. Pasca kejadian tersebut, lokasi ini jadi seperti museum, yang merupakan bagian dari sejarah Soviet. Apartement yang belum sempat ditempati, kolam renang, rumah sakit, dan banyak bangunan yang lain, hancur.
Isi bangunan tersebut pun dibiarkan tetap di dalamnya. Arsip-arsip, televisi, mainan anak-anak, meubel, barang berharga, pakaian dan lain-lain, semua milik keluarga-keluarga pada umumnya. Penduduk yang berkunjung ke sana hanya diperbolehkan mengambil dokumen penting, buku, dan pakaian yang tidak terkontaminasi nuklir. Akan tetapi sejak abad ke 21, justru tak lagi ada barang yang tersisa. Semua habis dibawa para penjarah. Akibatnya bangunan tak lagi terawat, atap-atap bocor, bagian dalam bangunan pun tergenang air di musim hujan. Kota ini pun benar-benar menjadi kota mati. Ada pohon yang tumbuh di atap rumah, atau di dalam rumah.