terletak di negara bagian California. Death Valley adalah adalah sebuah padang pasir yang sangat panas, kering dan terendah di Amerika Serikat. Batu berlayar, batu geser, dan batu bergerak semua mengacu pada fenomena geologi di mana batu bergerak dan menuliskan trek panjang sepanjang dasar lembah tanpa campur tangan manusia atau hewan.
Misteri batu bergerak Death Valley ini pun sudah menjadi misteri yang selama hampir satu abad lamanya belum bisa terpecahkan dikalangan peneliti. Berbagai spekulasi pun muncul. Seperti biasa ada banyak pro dan kontra mengenai teori batu bergerak ini. Banyak yang mengkaitkannya dengan kekuatan supranatural, mistik, alien, dan ada pula yang menanggapinya dengan lebih ilmiah. Karena saking percaya bahwa batu tersebut memiliki kekuatan mistik, ada pula yang mencuri batu-batu tersebut. Selalu ada penjelasan yang gampang untuk semua kejadian yang tidak masuk akal. Salah satunya adalah kekuatan gaib atau mistik. Namun tidak semua orang bisa menerimanya.
Berbagai kajian pun terus dilakukan demi mengungkap misteri batu yang bisa berpindah dengan sendirinya ini. Jika saja ada video yang merekam kejadian batu bergerak ini mungkin tidak akan menjadi serumit ini. Akan tetapi faktanya tidak pernah ada video yang berhasil merekam kejadian bergesernya batu di Death Valley. Tapi belum lama ini kabar baik tentang kebenaran batu bergerak ini pun datang. Di tengah kontroversi yang semakin tidak jelas, seorang ahli geologi NASA berhasil menjelaskan mengenai keanehan batu-batu tersebut.
Meski belum bisa dibuktikan secara langsung di Death Valley, setidaknya percobaan yang telah ia lakukan berhasil memberikan jawaban yang sangat mungkin terjadi pada fenomena aneh batu berlayar di Death Valley. Adapun percobaan yang ia lakukan adalah dengan es batu yang diletakan di atas lumpur pasir, kemudian ia memberikan dorongan kecil pada balok es tersebut. Alhasil, dengan dorongan yang amat kecil mampu menggeser balok es dengan mudah dan saat balok es meluncur meninggalkan lintasan pada lumpur.
Jadi dari hasil percobaan diatas apabila diaplikasikan pada batu bergerak di Death Valley adalah sebagai berikut:
Pada musim dingin ia percaya bahwa batu tersebut terbungkus es. Saat musim dingin habis, perbedaan lebur es pada tanah dan batu yang berbeda menimbulkan es di tanah lebih dulu mencair. Hal ini menjadikan tanah Death Valley yang bertekstur pasir berubah menjadi lumpur. Sehingga kondisi ini memungkinkan batu yang masih terbungkus es bisa meluncur diatas lumpur dengan mudah meski hanya dengan dorongan angin seperti pada percobaan.
Profesor Ralph Lorenz, dialah orangnya yang berhasil mengungkapkan teori dan melakukan percobaan ini. Dia adalah seorang ilmuwan NASA ahli pengamat planet. Bagaimana menurut anda, apakah penjelasan ilmiah dari Profesor Ralph Lorenz mendekati kebenaran? Meski penerapan sesungguhnya pada batuan Death Valley belum bisa dibuktikan. Banyak pula orang yang masih mempercayai hal magis pada batu-batu tersebut meski penjelasan ilmiah telah diutarakan oleh Dr. Lorenz.
Kesimpulannya : satu hal yang pasti, kita semua sepakat bahwa bukan manusia yang menyebabkan batu berlayar, batu geser, dan batu bergerak yang terjadi di Racetrack Playa. Karena jejak kaki manusia tidak pernah terlihat di permukaan tanah.
Ungkap Misteri Batu Bergeser di Racetrack Playa
Pergerakan dari batu-batu itu telah diamati dan dipelajari di berbagai lokasi, termasuk di Little Bonnie Claire Playa di Nevada, dan terutama dengan jumlah dan panjang trek yang terkenal yaitu di Racetrack Playa, Death Valley National Park, California. Di Racetrack Playa, trek ini telah diteliti sejak awal 1900-an, namun asal-usul gerakan batu tidak diketahui dan tetap menjadi subjek penelitian. Batu bergerak di Death valley merupakan salah satu misteri alam yang terkenal di dunia. Bagaimana tidak, keanehan batu-batu di Death Valley ini membuat setiap orang yang melihatnya tercengang dan dibuat bingung olehnya.
By Jon Sullivan (PD Photo.org) [Public domain], via Wikimedia Commons
Death Valley sebenarnya sebuah nama tempat di california yang dikaitkan dengan nama kematian. Pada umumnya tempat yang di kaitkan dengan kematian adalah tempat yang menyeramkan. Akan tetapi sebaliknya, sebab tempat ini merupakan sebuah tempat yang menakjubkan karena keunikan batu yang katanya bisa bergerak sendiri. Dikatakan bergerak sendiri karena batu-batu di Death Valley memiliki lintasan di tanahnya seperti bekas batu yang di geser tanpa pernah ada yang menggesernya. Tidak ada jejak kaki atau apapun yang bisa dijadikan dugaan bahwa ada yang sengaja menggeser mereka.Misteri batu bergerak Death Valley ini pun sudah menjadi misteri yang selama hampir satu abad lamanya belum bisa terpecahkan dikalangan peneliti. Berbagai spekulasi pun muncul. Seperti biasa ada banyak pro dan kontra mengenai teori batu bergerak ini. Banyak yang mengkaitkannya dengan kekuatan supranatural, mistik, alien, dan ada pula yang menanggapinya dengan lebih ilmiah. Karena saking percaya bahwa batu tersebut memiliki kekuatan mistik, ada pula yang mencuri batu-batu tersebut. Selalu ada penjelasan yang gampang untuk semua kejadian yang tidak masuk akal. Salah satunya adalah kekuatan gaib atau mistik. Namun tidak semua orang bisa menerimanya.
Berbagai kajian pun terus dilakukan demi mengungkap misteri batu yang bisa berpindah dengan sendirinya ini. Jika saja ada video yang merekam kejadian batu bergerak ini mungkin tidak akan menjadi serumit ini. Akan tetapi faktanya tidak pernah ada video yang berhasil merekam kejadian bergesernya batu di Death Valley. Tapi belum lama ini kabar baik tentang kebenaran batu bergerak ini pun datang. Di tengah kontroversi yang semakin tidak jelas, seorang ahli geologi NASA berhasil menjelaskan mengenai keanehan batu-batu tersebut.
Meski belum bisa dibuktikan secara langsung di Death Valley, setidaknya percobaan yang telah ia lakukan berhasil memberikan jawaban yang sangat mungkin terjadi pada fenomena aneh batu berlayar di Death Valley. Adapun percobaan yang ia lakukan adalah dengan es batu yang diletakan di atas lumpur pasir, kemudian ia memberikan dorongan kecil pada balok es tersebut. Alhasil, dengan dorongan yang amat kecil mampu menggeser balok es dengan mudah dan saat balok es meluncur meninggalkan lintasan pada lumpur.
Jadi dari hasil percobaan diatas apabila diaplikasikan pada batu bergerak di Death Valley adalah sebagai berikut:
Pada musim dingin ia percaya bahwa batu tersebut terbungkus es. Saat musim dingin habis, perbedaan lebur es pada tanah dan batu yang berbeda menimbulkan es di tanah lebih dulu mencair. Hal ini menjadikan tanah Death Valley yang bertekstur pasir berubah menjadi lumpur. Sehingga kondisi ini memungkinkan batu yang masih terbungkus es bisa meluncur diatas lumpur dengan mudah meski hanya dengan dorongan angin seperti pada percobaan.
Profesor Ralph Lorenz, dialah orangnya yang berhasil mengungkapkan teori dan melakukan percobaan ini. Dia adalah seorang ilmuwan NASA ahli pengamat planet. Bagaimana menurut anda, apakah penjelasan ilmiah dari Profesor Ralph Lorenz mendekati kebenaran? Meski penerapan sesungguhnya pada batuan Death Valley belum bisa dibuktikan. Banyak pula orang yang masih mempercayai hal magis pada batu-batu tersebut meski penjelasan ilmiah telah diutarakan oleh Dr. Lorenz.
Kesimpulannya : satu hal yang pasti, kita semua sepakat bahwa bukan manusia yang menyebabkan batu berlayar, batu geser, dan batu bergerak yang terjadi di Racetrack Playa. Karena jejak kaki manusia tidak pernah terlihat di permukaan tanah.
No comments:
Post a Comment