Sulit dipercaya, lima danau ini memiliki kondisi alam yang unik dan aneh. Sehingga banyak orang mengunjungi mereka untuk menggali informasi tentang penyebab dari kondisi tersebut. Banyak wisatawan berkunjung ke danau-danau ini untuk menikmati pemandangan atau bahkan mengabadikan kondisi alam paling unik yang tidak biasa, jika dibandingkan dengan danau pada umumnya. Berikut ini ada 5 danau dengan kondisi alam paling unik dan spektakuler di berbagai penjuru dunia.
1. Hutt Lagoon, Australia
Alam menyimpan berjuta misteri yang sulit diungkap. Dan terkadang, kita sebagai manusia dibuat terkagum-kagum akan fenomenanya. Salah satu fenomena alam yang populer di Australia terjadi di Hutt Lagoon. Hutt Lagoon, sebagaimana dilansir amusingplanet, adalah danau air asin yang berada di dekat pantai, tepat di sebelah utara muara Sungai Hutt, di Australia Barat. Air dari danau ini bisa berubah warna menjadi merah muda atau merah pekat karena adanya dua jenis ganggang yang menghasilkan pigmen organik oranye kemerahan yang disebut Beta-carotene, yang kerap digunakan sebagai pigmen pewarna dalam makanan dan obat-obatan. Hutt Lagoon sendiri diberi "makan" oleh air laut yang melalui punggungan penghalang, tetapi tingkat penguapan yang cukup tinggi mengakibatkan tingginya tingkat salinitas yang konstan sepanjang tahun. Selama musim panas, sekitar 95% dari permukaan danau menjadi hamparan garam kering.1. Hutt Lagoon, Australia
Hutt Lagoon, Australia (Karya sendiri)
2. Blue Lake, Selandia Baru
By Diceman at en.wikipedia (Karya sendiriTransferred from en.wikipedia) [Public domain], via Wikimedia Commons
Blue Lake adalah sebuah danau air tawar kecil di Nelson Lakes National Park, Selandia Baru. Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, peneliti dari National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) telah menemukan bahwa danau ini memiliki tingkat kejernihan air hingga kedalaman 80 meter, yang dianggap hampir sama dengan tingkat kejernihan air sulingan. Visibilitas Blue Lake bahkan melampaui mata air Te Waikoropupu di Golden Bay yang memiliki visibilitas sampai kedalaman 63 meter. Saat musim semi tiba, danau ini memiliki aliran air dari dari danau tetangganya, Danau Constance. Air akan mengalir melewati puing-puing longsor yang membentuk sebuah bendungan antara dua danau tersebut. Rob Merrilees dan Dr Rob Davies-Colley, spesialis optik air, kemudian mengadakan studi ilmiah dengan melibatkan ilmuwan NIWA Mark Gall, seorang ahli di instrumentasi laut optik. Setelah melakukan beberapa pengamatan dari atas dengan helikopter, mereka menetapkan bahwa jarak pandang horizontal di danau berkisar 70-80 meter.
3. Danau Natron, Tanzania
By Stefan Thüngen (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Ketika fotografer Nick Brandt pertama kali mengunjungi Danau Natron, di Tanzania Utara, ia dikejutkan oleh keberadaan patung-patung hewan yang mengerikan yang terlihat di pinggiran danau. Anehnya lagi, patung-patung itu ternyata dulunya hewan sungguhan. Usut punya usut, ternyata air danau ini mengandung senyawa alami yang ditemukan dalam abu vulkanik. Ini adalah mineral yang sama yang biasa digunakan orang Mesir untuk mengawetkan mumi. Alkalinitas danau ini mirip dengan amonia, dengan pH antara 9 sampai 10,5, dan suhu air bisa mencapai 60 derajat Celcius. Tidak ada hewan dapat bertahan hidup di danau ini. Ketika burung dan kelelawar terjun ke dalam danau, tingkat alkalinitas danau membuat tubuh mereka membatu seperti mumi. Sebagaimana dilansir Odiitycentral, hanya hewan invertebrata, alga dan ikan jenis tertentu yang mampu tinggal di dekat tepian danau dan dapat bertahan hidup lingkungan seperti ini. "Saya tiba-tiba saja menemukan mumi burung dan kelelawar yang terdampar di sepanjang Danau Natron di Tanzania Utara. Tidak ada yang tahu pasti persis bagaimana hewan-hewan itu mati, tetapi tampaknya sifat air danau yang ekstrem membuat tubuh mereka membatu" kata Nick. Melihat fenomena itu, Nick kemudian mengumpulkan hewan-hewan yang sudah membatu di tepian danau itu, lalu menempatkan mereka mereka di ranting-ranting pohon agar terlihat seperti hidup. Foto-foto menakjubkan ini, serta beberapa foto lain yang diambil Nick di Afrika Timur akan masuk dalam kumpulan buku terbarunya yang berjudul Across the Ravaged Land.
4. Danau Turkana, Kenya
By Fiontain (Karya sendiri) [CC-BY-SA-3.0], via Wikimedia Commons
Danau Turkana, sebelumnya dijuluki Danau Rudolf, adalah danau di Great Rift Valley di Kenya. Danau ini merupakan danau gurun permanen terbesar di dunia. Ketika berdiri di tepi Danau Turkana, Anda mungkin berpikir bahwa Anda sedang berada di pantai. Di sini, angin bertiup cukup kencang dan beberapa perahu nelayan tampak tertambat di pinggiran danau. Namun, Turkana bukanlah pantai, melainkan danau gurun terbesar di dunia dengan luas mencapai sekitar 7.000 km persegi. Masyarakat setempat menyebutnya Laut Jade karena warna pirusnya yang memesona.Pantai berbatu merupakan rumah bagi kalajengking dan ular berbisa karpet. Pantainya telah mengungkapkan fosil tertua terkenal sisa Homo habilis yang hidup dua juta tahun yang lalu. Hari ini, nyawa lebih dari seperempat juta masyarakat adat dari setidaknya sepuluh suku tergantung pada danau untuk tanaman mereka makanan, penggembalaan ternak dan penyiraman dan memancing.
5. Danau Kelimutu, Indonesia
By Michael Day (Kelimutu Eastern CraterUploaded by russavia) [CC-BY-2.0], via Wikimedia Commons
Kelimutu adalah gunung berapi kecil yang terkenal di Pulau Flores, NTT, dekat dengan kota Moni atau sekitar 50 km ke arah timur Ende. Pada puncak gunung berapi, terdapat tiga danau kawah dengan berbagai warna. Meskipun ketiga danau tersebut berbagi puncak gunung berapi yang sama, danau-danau itu secara berkala berganti warna dari merah, biru, dan putih. Maka dari itu, Danau Kelimutu sering disebut Danau Tiga Warna. Kelimutu sendiri berasal dari kata keli yang berarti gunung dan mutu yang artinya mendidih.Kabut tebal di sekitar gunung berapi Kelimutu juga membawa efek supranatural yang diyakini oleh sebagian besar penduduk setempat. Untuk itu, Danau Kelimutu dibagi menjadi tiga bagian, antara lain danau berwarna biru atau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang merupakan tempat berkumpulnya roh-roh yang telah meninggal. Menariknya, warna danau terkadang juga bisa berubah menjadi hitam atau hijau muda. Untuk sampai ke Danau Tiga Warna, Anda bisa melalui Kampung Moni yang berada tepat di bawah Gunung Kelimutu. Di sini, Anda bisa menemukan 20 homestay yang dikelola sendiri oleh penduduk.
No comments:
Post a Comment