Siwak atau disebut juga miswak adalah dahan atau akar dari pohon Salvadora persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut. Jika orang pulang haji biasanya mereka membawa siwak untuk dibagikan ke saudara atau teman, sebagai penghilang bau mulut, karena swakprakts dan dapat dikantongi dan dibawa kemana saja berbeda hal dengan pasta gigi yang penguaannya membutuhkan tempat dan air. Pemakaian pasta gigi tidak lantas menjadikan gigi terbebas dari kemungkinan timbulnya masalah, misalnya, timbulnya bau mulut, nafas tidak segar, gusi berdarah dan lainnya akibat zat-zat yang terkandung di dalamnya. Terlebih jika sisa-sisa makanan masih bersarang di celah-celah gigi. Berbeda dengan pasta gigi biasa, siwak mempunyai banyak keutamaan, yakni untuk membersihkan dan mencegah menetapnya sisa-sisa makanan yang terdapat di celah-celah gigi.
Sebuah penelitian tentang siwak menunjukkan, siwak mempunyai zat antibakteri yang mampu mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut, sehingga gigi menjadi sehat dan mencegah timbulnya gigi berlubang dan menjadikan gigi lebih sehat. Efek desinfektan yang terdapat di dalam siwak dapat dipergunakan untuk menghentikan pendarahan gusi.
Mineral yang terdapat di dalam siwak adalah Natrium, Klorida, Kalium, Sodium Bikarbonat, Kalsium Oksida. Kandungan zat inilah yang berfungsi untuk membersihkan gigi. Karena khasiat yang terkandung dalam kayu siwak itulah yang bermanfaat untuk menguatkan dan memutihkan gigi. Bahkan, ada sebuah perusahaan pasta gigi yang memproduksi pasta gigi dengan memanfaatkan getah pohon Araq (bahan siwak). Bau harum dan rasanya yang enak, timbul dari minyak alamiah berjumlah 1 persen dari seluruh komposisi. Selain itu di dalam siwak juga terdapat enzim yang mencegah penyakit gusi.
Semua dahan atau akar pohon apa saja boleh digunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratan, yaitu lembut. Semua batang atau akar kayu siwak yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gusi dan email gigi. Persyaratan selanjutnya yaitu bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak, seratnya tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut.
No comments:
Post a Comment