Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi. Seperti halnya vitamin, mineral merupakan nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. Kita memerlukan vitamin supaya mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa adanya mineral dan vitamin, beberapa vitamin dan mineral tidak berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin dan mineral yaitu mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan vitamin adalah senyawa organik.
By Chemicalinterest (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh Anda. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg/hari, sedangkan mineral minor (trace elements) adalah mineral yang dibutuhkan kurang dari 100 mg/hari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan yodium, besi, flor, mangan, kromium, magnesium, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor. Pembedaan jenis mineral tersebut semata-mata hanya berdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan. Mineral minor sebenarnya juga tak kalah penting jika dibandingkan dengan mineral utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Ketika pola makan sehat dan bervariasi, Anda akan mendapatkan asupan mineral yang cukup. Namun, jika pola makan tidak seimbang atau memiliki gangguan penyerapan mineral, maka Anda akan mengalami kekurangan mineral. Dalam kondisi tersebut, Anda mungkin membutuhkan suplemen mineral dan vitamin. Berikut ini jenis-jenis mineral terpenting yang dibutuhkan oleh tubuh dan manfaatnya.
1. Kalsium
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot. Setelah Anda berusia 30 tahun, pertumbuhan tulang tidak secepat penyusutannya. Jika tidak mendapatkan cukup kalsium, tulang Anda akan keropos di usia 50 tahun. Kalsium adalah mineral terbesar yang dibutuhkan oleh tubuh. 2-3 persen dari berat badan Anda adalah kalsium, dimana 98 persen tersimpan di dalam tulang dan gigi, sementara 1 persen terdapat di dalam darah. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium juga membantu kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormon, penyerapan vitamin B12, pencegahan batu ginjal, mencegah penyakit jantung, meminimalisir risiko kanker usus, mengaktifkan saraf, melancarkan peredaran darah, melenturkan otot, menormalkan tekanan darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, menyeimbangkan tingkat keasaman darah, mencegah osteoporosis (keropos tulang), membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan pada akar gigi. Selain itu, kalsium juga bermanfaat untuk mengatasi kulit kering dan pecah-pecah pada kaki dan tangan, mengatasi kencing manis, mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik. Sumber kalsium yaitu susu dan produk susu, keju, yoghurt, telur, ikan, kacang-kacangan, dan semua jenis sayuran hijau gelap.
2. Zat besi
Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh yang berkaitan dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Dalam tubuh manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut elektron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), zat besi membawa oksigen ke sel-sel tubuh dan membawa karbon dioksida keluar tubuh, mendukung fungsi otot, enzim, protein dan metabolisme energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelelahan, lesu, sakit kepala dan apatis. Ada dua jenis zat besi dalam makanan: besi heme mudah diserap tubuh dan ditemukan dalam daging, unggas dan ikan. Besi non-heme lebih sulit diserap tubuh dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, brokoli, bayam dan kangkung. Tubuh Anda dapat menyerap 20-40 persen zat besi dari sumber hewani dan 5-20 persen zat besi dari sumber nabati. Untuk mendapatkan zat besi yang dibutuhkan, Anda perlu makan lebih banyak sayuran. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, Anda memerlukan vitamin C dan asam organik lainnya.
3. Kalium, Natrium dan Klorida
Kalium (potasium), natrium dan klorida adalah mineral-mineral yang larut dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Mereka terpecah menjadi ion-ion. Ketiga mineral tersebut membuat cairan dalam tubuh tetap konstan dan tidak berfluktuasi. Selain itu, mereka juga berperan penting dalam transportasi glukosa ke dalam sel dan pembuangan limbah, tekanan darah, transmisi impuls saraf, irama jantung dan fungsi otot. Kekurangan mineral-mineral ini menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual, lesu, dan detak jantung tidak teratur. Sumber utamanya adalah semua jenis makanan kecuali minyak, lemak dan gula, tetapi dapat rusak atau hilang jika makanan dimasak.
4. Magnesium
Salah satu fungsi magnesium dalam tubuh adalah untuk membantu proses pencernaan protein dan memelihara kesehatan otot serta sistem jaringan penghubung. Selain itu, magnesium juga bermanfat untuk mengatur kadar kalium dan natrium di dalam tubuh, yang terkait pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam pemeliharaan jaringan gigi, tulang dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan transportasi energi, metabolisme lemak, protein dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi otot. Sebagian besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi, sebagian lain di dalam darah dan otot. Jika Anda tidak memiliki cukup magnesium di dalam darah, maka tubuh akan mengambil persediaannya dari tulang, sehingga dapat menyebabkan tulang keropos. Sumber-sumber magnesium yaitu susu, sayur-sayuran berdaun hijau, alpukat, pisang, coklat, produk kedelai seperti tempe atau tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan. Defisiensi magnesium akan menyebabkan kerja jantung kurang maksimal, menurunkan sistem transportasi, dan terhambatnya aktivitas metabolisme. Gejala kekurangan magnesium adalah badan lemah atau lesu.
5. Seng
Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh. Seng atau zinc terdapat di semua sel tubuh, terutama di kulit, kuku, rambut dan mata. Seng sangat berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA, produksi protein, insulin, membantu dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, berperan dalam mengeluarkan karbon dioksida, mempercepat penyembuhan, pertumbuhan, perawatan jaringan tubuh, dan mendukung indera seperti perasa. Kekurangan seng dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, penyembuhan berjalan lambat, rambut rontok, mudah terkena infeksi, diare, kehilangan rasa dan bau, serta sulit untuk beradaptasi dengan cahaya malam. Sumber utama seng adalah air, makanan berprotein tinggi seperti daging sapi, kambing, dan unggas, kerang, kepiting, lobster, kacang-kacangan dan biji-bijian.
6. Selenium
Kita membutuhkan selenium dalam jumlah kecil namun teratur untuk kesehatan liver (hati). Selenium banyak ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan tergantung pada tempat penanaman dan metode pertanian yang digunakan. Tanaman yang dibudidayakan pada tanah yang terlalu sering diolah akan memiliki selenium yang rendah. Sumber-sumber selenium adalah daging, ikan dan kacang-kacangan, susu dan produk susu, telur, susu ayam, bawang merah, bawang putih dan semua jenis sayuran yang berwarna hijau.
7. Mineral-mineral lainnya
Selain mineral-mineral yang telah disebutkan, mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh adalah tembaga, flor, yodium, mangan, boron, molibdenum, kromium, nikel, silikon, timbal, dan vanadium. Selain itu, Anda juga membutuhkan dosis yang sangat kecil dari lithium dan aluminium. Tidak ada yang tahu mengapa kita membutuhkan mineral-mineral tersebut dan berapa jumlah yang dibutuhkan. Hal itu tidak begitu penting, sebab hampir tidak ada orang yang mengalami kekurangan nutrisi tersebut.
No comments:
Post a Comment