1.28.2015

Menelusuri Fenomena dan Misteri di Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda atau Bermuda Triangle, juga kadang-kadang disebut Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil persegi yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, sebagai titik di sebelah selatan, Miami sebagai titik di sebelah barat.
Menelusuri Fenomena dan Misteri di Segitiga Bermuda
Ilustrasi Laut
Di Segitiga Bermuda sering ada isu paranormal yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintas di wilayah tersebut. Tak tanggung-tanggung, bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa. Benarkah?

Misteri tentang Segitiga Bermuda sudah sangat dikenal di seluruh dunia. Julukan Segitiga Setan juga melekat pada area laut berbentuk segitiga tersebut. Bentangan segitiga dalam Samudra Atlantik ini telah menyebabkan banyak pesawat, kapal dan perahu hilang secara misterius atau telah menghilang dan kemudian muncul kembali dalam kondisi tanpa penumpang dan kru mereka.

Menurut situs TheRichest, jika dilihat di peta, Anda tak akan menemukan Segitiga Bermuda ini. Banyak ahli teori percaya bahwa Segitiga Bermuda sebenarnya tidak ada. Satu-satunya alasan bahwa ada begitu banyak spekulasi tentang hal itu pada hari ini adalah karena betapa kreatifnya media massa mengungkap cerita besar yang sebenarnya tidak pernah terjadi di Segitiga Bermuda. Pengusung teori ini menyebutkan, kecelakaan yang terjadi di Segitiga Bermuda sama saja dengan kecelakaan di tempat lainnya.

Bahkan disebutkan pula bahwa kecelakaan yang terjadi di Segitiga Bermuda jauh lebih kecil dibandingkan dengan kecelakaan di tempat lain. Perusahaan asuransi Lloyd’s Maritime Information Services di London tidak terlalu memberi perhatian pada Segitiga Bermuda. Begitu juga dengan perusahaan asuransi maritim lainnya. Wilayah ini dianggap tidak ada. Karena, wilayah ini tidak membawa risiko lebih besar daripada wilayah laut lainnya di seluruh dunia.

Beberapa pencetus teori konspirasi memiliki beberapa teori yang benar-benar hebat tentang Segitiga Bermuda. Sebagian besar terdengar konyol, dan sebagian lainnya terdengar logis. Namun yang pasti semuanya untuk menghibur para pembaca. Salah satu teori yang terkenal menyebutkan bahwa Segitiga Bermuda sebagai lorong waktu. Dalam teori ini disebutkan, kapal dan pesawat yang hilang akan melalui lorong waktu dan kembali ke tempat semula namun di zaman dan waktu yang berbeda. Tapi untuk yang tidak bisa kembali, ada kemungkinan kalau mereka tidak bisa masuk kembali atau terdampar di lorong waktu.

Namun salah satu teori yang kurang populer dan benar-benar salah di Segitiga Bermuda yaitu teori gravitasi 'mascons' atau tarikan konsentrasi massa gravitasi. Menurut teori ini, di setiap inci benda di dunia terdapat mascons positif serta gravitasi. Meski belum ada yang tahu apa yang menyebabkan gravitasi mascons, beberapa teori menyebut bahwa tanpa di sadari mungkin kita semua duduk di atas mereka. Meskipun sangat mungkin bahwa dasar laut Segitiga Bermuda memiliki mascons terkonsentrasi seperti itu, tapi apakah mereka cukup kuat untuk menarik kapal ke bawah dan hal itu masih menjadi perdebatan besar.

Tapi yang paling pasti dan juga menjadi alasan atas hilangnya kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda adalah akibat kesalahan manusia "human error". Faktanya, sebagian besar kecelakaan pesawat atau kapal, alasan ini juga yang paling banyak dipublikasikan. Namun banyak pula yang menentang misteri hilangnya kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda karena kesalahan manusia. Ada juga yang mengatakan, seumpamanya bukan karena kesalahan manusia, tapi paling tidak ada manusia yang tidak mengetahui dan menurut saja saat disuruh berlayar atau terbang di area Segitiga Bermuda. Sebagai contohnya, ketika pengusaha Harvey Conover kehilangan yacht di Segitiga Bermuda pada 1958. Setelah diselidiki apa yang menimpanya benar-benar salahnya karena menyuruh nahkoda kapal berlayar di tengah badai South Florida.

Hingga saat ini, tahukah Anda bahwa bajak laut telah aktif di lautan selama berabad-abad. Meskipun insiden pembajakan laut telah menurun, aktivitas bajak laut sangat tinggi saat peristiwa penghilangan yang misterius di Segitiga Bermuda. Banyak ahli teori dengan alasan yang lebih realistis percaya bahwa peristiwa penghilangan dapat dikaitkan dengan kegiatan bajak laut atau bahkan penyelundupan narkoba. Bajak laut saat itu dan bahkan hingga saat ini, lebih suka menenggelamkan kapal supaya mereka bisa menikmati hasil curian tanpa harus bersusah payah untuk menyembunyikan kapal atau mengambil sandera.

Dalam meteorologi, siklon tropis (atau hurikan, angin puyuh, badai tropis, taifun, atau angin ribut tergantung pada daerah dan kekuatannya) adalah sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Seperti wilayah lainnya, Segitiga Bermuda selalu mengalami siklon tropis, badai dan angin topan yang kuat. Pola cuaca aneh seperti munculnya tarikan udara ke bawah secara tiba-tiba dengan kecepatan tinggi juga dikenal bisa menghasilkan pusaran air yang besar. Kondisi cuaca yang tidak stabil seperti itu bisa disamakan dengan suatu ledakan besar yang dapat menenggelamkan pesawat atau kapal.

Selain teori siklon tropis, ada salah satu teori yang juga terkenal. Teori Penculikan Alien di Segitiga Bermuda begitu populer namun sepertinya tidak mungkin. Akan tetapi, meskipun tidak ada bukti bahwa alien benar-benar ada, banyak pengusung teori ini mengatakan bahwa alien sangat tertarik untuk mempelajari manusia. Mereka benar-benar suka menculik manusia untuk melakukan penelitian. Sepertinya saat peristiwa penghilangan misterius berlangsung, pesawat UFO "Piring Terbang" sangat aktif di wilayah tersebut, sehingga tak menutup kemungkinan jika Segitiga Bermuda menjadi tempat favorit penculikan manusia. Mereka beralasan kenapa setiap peristiwa penghilangan tidak meninggalkan puing-puing atau semacamnya. Hal itu karena diyakini bahwa pesawat alien memiliki kekuatan untuk menghilangkan pesawat atau kapal dalam hitungan detik.

Salah satu keanehan ketika membaca kompas kerap diusulkan sebagai teori mengapa banyak kapal atau pesawat hilang di Segitiga Bermuda. Teori ini biasanya dikaitkan dengan kemunculan UFO, alien atau sesuatu yang gaib di Segitiga Bermuda. Namun, ilmu pengetahuan punya data menarik mengenai hal ini. Tahukah Anda bahwa ada beberapa tempat di Bumi di mana kompas standar tidak menunjuk ke Utara, seperti pegunungan gurun Gobi, Kutub Utara dan Selatan, dan wilayah Segitiga Bermuda. Jadi tentu saja, saat orang-orang yang hilang di Segitiga Bermuda disebabkan oleh kompas mereka menjadi kacau atau berubah, dan ilmu pengetahuan membenarkan hal ini.

Plato adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena. Ia menduga bahwa kota kuno Atlantis berkembang pada 9.600 SM. Plato mengklaim bahwa kota itu adalah peradaban terbesar yang pernah ada, lebih maju dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dari dunia modern saat ini. Namun, bencana besar sepertinya telah menlenyapkan kota tersebut dalam beberapa detik. Beberapa pengusung teori konspirasi yakin bahwa sisa teknologi atau radiasi dari kota, yang kemungkinan berada di pusat Segitiga Bermuda, ini menjadi pemicu semua peristiwa penghilangan dan anomali lain di wilayah tersebut. Akan tetapi, kedalaman dasar laut Segitiga Bermuda membuat penyelidikan teknologi menggunakan sonar pengukur kedalaman sangat mustahil atau sulit dilakukan.

Selain teori-teori konspirasi yang telah disebutkan, ada salah satu teori yang menyebutkan bahwa peristiwa penghilangan di Segitiga Bermuda disebabkan oleh banyaknya gas metana yang ditemukan di bawah dasar laut di kawasan itu. Menurut para peneliti, gelembung yang disebabkan oleh letusan metana dapat menenggelamkan kapal dengan meningkatkan kepadatan air di mana mereka mengapung. Kehilangan daya apung bisa terjadi secara tiba-tiba dan sering tanpa peringatan, sehingga dapat menyebabkan kapal tenggelam dengan cepat dan tidak sempat untuk mengirimkan sinyal SOS. Tapi justru banyak yang membantah teori ini. Pasalnya, banyak gas metana juga ditemukan di dasar laut lainnya di seluruh dunia. Dan gas metana di Segitiga Bermuda tidak terlalu berisiko jika dibanding dengan gelembung metana di tempat lain. Selain itu, tidak ada gelembung gas metana dalam jumlah signifikan tercatat di wilayah ini selama 15 ribu tahun terakhir, setidaknya tidak cukup besar untuk menenggelamkan kapal.

Teori konspirasi yang juga populer adalah The Gulf Stream. Ini adalah arus utama laut yang membentang dari Teluk Meksiko ke Atlantik Utara melalui Selat Florida. Arus ini tercipta oleh sirkulasi termohalin yang bertindak lebih seperti sebuah sungai daripada laut, dengan kecepatan yang mencapai 2,5 meter per detik. Setiap puing-puing reruntuhan atau bahkan sebuah pesawat yang melakukan pendaratan darurat di atas arus bisa dengan mudah terbawa bermil-mil jauhnya dari posisinya semula dalam hitungan menit. Yang menguatkan teori bahwa hilangnya pesawat dan kapal di Segitiga Bermuda karena pengaruh Gulf Stream adalah beberapa parit terdalam di dunia terletak di bawah perairan ini, yang mencapai kedalaman hingga 8.5344 kilometer.

No comments:

Post a Comment